Sebelum memutar kompetisi Liga Champion Asia (LCA) Februari nanti, Asia Football Confederation (AFC) mengundang seluruh tim untuk berkumpul. Ya, tanggal 11-12 Januari 2010 lalu bertempat di Hotel Hilton Petaling Jaya Malaysia, seluruh tim LCA membahas regulasi. Tapi, ada catatan menarik dari pertemuan tersebut.
ZULHANAN – Malaysia
Sriwijaya FC masuk lagi kompetisi LCA tahun ini. Walaupun harus mengikuti jalur playoff tapi sudah cukup membuktikan eksistensi Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya) FC di pentas sepak bola Asia.
Ya, tahun lalu, tim asuhan Rahmad Darmawan hanya menjadi tim penggembira di babak penyisihan gruP LCA. Hanya satu kemenangan yang diraih yakni atas Shandong Luneng Cina dengan skor 4-2. Selebihnya menghadapi Gamba Osaka Jepang, Seoul FC selalu kandas.
Musim ini lebih ketat lagi. Jika ingin lolos ke babak utama yakni grup G, Charis Yulianto dan kawan-kawan terlebih dahulu mengalahkan Singapore Armed Force (SAF). Jika menang harus mengalahkan pemenang antara Da Nang Vietnam versus Muanthong United Thailand.
Nah, pada pertemuan workshop elit yang dipusatkan di Hotel Hilton Petaling Jaya Malaysia selama dua hari, Sriwijaya mengutus Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, Bakti Setiawan (menejer marketing), Faisal Mursyid (sekretaris umum).. Pembukaan sendiri dipimpin oleh presiden AFC, Muhammad Hammam dan ditutup oleh wakil presiden AFC, Muhammad Shobah.
Setelah perkenalan yang dipimpin oleh Tokuaki Suzuki Direktur kompetisi LCA, ternyata SFC sudah banyak dikenal oleh tim-tim Asia. Ada komentar yang menarik dari tim Al Ahli (Arab Saudi). “Menurut saya Sriwijaya tim yang bagus dan memiliki materi yang tidak jauh dengan tim-tim Asia lainnya. Tapi mengapa pada pertandingan yang sebenarnya sering kalah. Itu menjadi catatan yang harus dievaluasi,” pinta Maliki Madjid media officer Al Ahli.
Begitu juga dengan pernyataan dari Michael Eunho Lee asisten manajer public relation dan marketing Suwon Bluewings Korsel. Menurut pria ramah ini kekuatan Sriwijaya cukup berimbang. “Tahun lalu saya lihat menampilan Sriwijaya FC saat melawat ke Seoul. Dua striker SFC, Kayamba dan Ngon A Djam cukup bagus dan layak bersaing dengan para striker tim-tim Asia lainnya. Mungkin secara mental banyak pemain Sriwijaya masih demam panggung,” ujar Lee singkat.
“Sriwijaya harus sering ikut kompetisi LCA jika ingin berbicara banyak. Karena semakin sering tampil maka keraguan dan mentalitas tim terjaga dengan baik. Imbasnya para pemain konfiden dan mampu mengeluarkan permainan terbaik saat bertemu dengan tim-tim lain,” ujar Gsiavoshi menejer marketing tim Zobahan Iran.
Namun ada saran menarik dari tim kuat Gamba Osaka Jepang. Ya, juara ketiga Piala Dunia antar klub tahun 2008 ini menilai Sriwijaya butuh legiun asing yang berpengalaman di pentas internasional. “Tidak harus pemain bintang tapi yang dibutuhkan adalah pengalaman bertanding dipentas sepak bola Asia itu yang dibutuhkan oleh Sriwijaya FC,” timpal Yasuhiro Yamamoto asisten manajer Gamba Osaka.
Apa pun komentar dari kontestan lain, Sriwijaya FC patut bangga bermain di pentas LCA. Tidak seluruh tim bisa merasakan atmosfer kompetisi tertinggi di Asia ini. “Memang kekuatan kami masih kecil jika dibandingkan tim-tim dari Asia timur seperti dari Jepang, Korsel, dan Cina tapi kami memiliki harapan Sriwijaya bisa bersaing lebih jauh lagi,” harap manajer SFC, Hendri Zainuddin.
[sumeks]
Thursday, January 21, 2010
Sriwijaya FC Dikenal Oleh Negara-Negara Asia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment