Sunday, November 22, 2009

Sriwijaya FC Langsung Papan Tengah

Debut home perdana Sriwijaya FC (SFC) belum mengesankan. Lawan tim “degradasi” Persitara Jakarta Utara pada laga ke-3 Djarum Indonesia Super League (DISL) II di Gelora Sriwijaya Jakabaring, kemarin (21/11), Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya), hanya menang tipis 3-2 (1-0).
Namun, suntikan 3 poin tetap diapresiasi. Sebab, armada Rahmad Darmawan langsung naik 5 strip. Persisnya dari posisi ke-16 (zona degradasi) menjadi ke-11 (papan tengah) dengan mengantongi 4 poin. Untuk masuk zona big four, Sriwijaya harus lebih sabar.
Meski menang lawan Pelita Jaya, Selasa (24/11) nanti, itu belum cukup. Kecuali, dibarengi juga dengan kemenangan pada tur maut ke Papua. Yaitu away lawan Persiwa Wamena (29/11) dan Persipura Jayapura (2/12). “Ritme permainan kami belum berirama. Jadi, meski cukup banyak peluang ternyata belum bisa diselesaikan dengan baik,” aku Rahmad Darmawan.
Pada laga kemarin, Sriwijaya langsung memimpin via gol Rahmat “Poci” Rivai menit ke-20. Kerja sama one two dengan Keith Kayamba Gumbs berjalan apik. Shooting keras Poci menghujam deras ke gawang Persitara, yang dikawal Wawan Darmawan.
Sayang, hanya tercipta satu gol di babak pertama. Dua peluang emas dari M Nasuha dan Ambrizal, semuanya mentah ditepis Wawan. Skor 1-0 tidak berubah hingga turun minum.
Sriwijaya baru bisa menambah gol lagi menit ke-55 via Nasuha. Umpan terobosan dari Oktavianus dari sektor kanan, diselesaikan dengan baik oleh winger kelahiran Tangerang, 15 September 1984.
Namun, skor 2-0 tidak bertahan lama. Dua menit berselang, striker Persitara, Afshin Parsaeian Rad menjebol gawang Hendro Kartiko. Sriwijaya baru bisa membalas lagi via Obiora Richard menit ke-77.
Afshin membobol gawang Hendro untuk kali kedua menit ke-89. Kali ini via titik penalti setelah dirinya dilanggar Hendro persis di kotak terlarang. Pemain asal Iran ini, sukses melaksanakan tugasnya. Skor 3-2 bertahan hingga peluit panjang ditiup wasit Setyono (Sidoarjo).
“Lini belakang kami kurang koordinasi. Saya sangat berharap lawan Pelita Jaya (24/11) nanti, dia bisa tampil. Itu jauh akan lebih bervariasi,” sambung pelatih kelahiran Metro (Lampung), 26 November 1966.
Duet Kayamba-Poci, tak luput jadi perhatian Rahmad. Dia menilai, keduanya belum padu. Praktis, kebutuhan satu striker lagi, sulit dielakkan lagi. Saat ini, dia masih membidik Ulugbek Bakaev (Uzbekistan).
“Bakaev punya finishing yang bagus. Semoga kami bisa mendapatkannya pada transfer window ke-2 pada Januari 2010 nanti,” pungkas Rahmad.
Sementara, Persitara makin terbenam di dasar klasemen. Namun, mereka mengaku cukup puas. Meski kalah, asisten pelatih Dody Sahatepy menilai ada peningkatakan signifikan.
“Salah satunya kami mantap dengan formasi 4-3-3. Dua gol ke gawang Sriwijaya, bagi kami sangat bagus,” ungkap Dody.

[sumeks]

No comments:

 

Home | Van Port All | Van Music

Season 2011/2012 © Template Design by Van RaYen