Kurniawan Dwi Julianto memang tak lagi muda. Namun, nama besarnya masih menjadi magnet yang menarik klub-klub di tanah air. Musim depan, penyerang 33 tahun itu siap membela Persela Lamongan di pentas Indonesia Super League (ISL).
Secara fisik, tidak banyak yang berubah pada sosok Kurniawan Dwi Julianto. Kepala plontos, bodi ramping, dan penampilan yang flamboyan. Tapi, dari segi performa di lapangan, pemain yang akrab disapa Kurus itu jelas jauh berbeda dari era 90-an lalu. Insting golnya sudah tidak tinggi. Gerakannya tak lagi cepat. Pun kondisi staminanya tak lagi sempurna.
Kemarin sore (20/8), untuk kali pertama setelah dikontrak Persela Lamongan pada 16 Agustus lalu, Kurniawan turun dalam pertandingan resmi. Pelatih Persela Widodo C. Putra memasukkan Kurniawan pada babak kedua dalam laga uji coba melawan Delta Putra Sidoarjo (Deltras) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Kurniawan masuk pada menit ke-58 menggantikan penyerang muda Persela Syamsul Arif.
Hingga laga berakhir, aksi Kurniawan tidak begitu istimewa. Pemain yang telah 60 kali membela timnas PSSI tersebut tampak belum bisa padu dengan rekan-rekannya. Hasilnya, dalam 32 menit berada di lapangan, dia tidak banyak melakukan aksi-aksi yang membahayakan gawang lawan.
Setelah laga, Kurniawan mengaku butuh waktu untuk beradaptasi dengan tim barunya. 'Baru juga tiga hari bergabung, Mas,' ujar pemain yang pernah membela klub Swiss FC Lucerne dan sempat bermain di pentas Piala Intertoto itu.
Setelah malang melintang di sejumlah klub, Kurniawan memutuskan bergabung dengan Persela. Tentu bukan tanpa alasan. Selain faktor kedekatan secara pribadi dengan pelatih Widodo, pemain kelahiran Magelang, 13 Juli 1976, itu menilai Persela memiliki manajemen yang 'sehat'. Pun dukungan melimpah suporter tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut. 'Saya senang pada fanatisme suporter Persela,' katanya.
Dengan usia yang sudah 33 tahun, banyak yang menyangsikan pemain yang pernah berguru ke Italia (Sampdoria) bersama tim Primavera itu bisa berbuat banyak untuk Persela. Namun, Kurniawan tetap percaya diri. Dia yakin pada kemampuannya. 'Akan saya buktikan bahwa saya masih mampu. Secara pribadi, saya juga ingin memecahkan mitos bahwa para striker Indonesia sudah habis setelah menapaki usia 30 tahun,' tegasnya.
Penegasan Kurniawan tersebut layak dibuktikan. Musim lalu, saat membela Persisam Samarinda, dia masih bisa menyumbang 13 gol. Padahal, dia tidak sempat tampil dalam babak final. Manajemen Persisam memutus kontraknya menjelang bergulirnya babak puncak Divisi Utama 2008/2009. Penyebabnya, si Kurus dianggap bertindak indisipliner dengan meninggalkan tim begitu saja.
Meski begitu, tekad Kurniawan untuk terus beraksi di lapangan hijau sangat besar. Dia ingin memberi contoh kepada para pemain muda bahwa bertambahnya usia bukan halangan untuk terus berprestasi. 'Saya akan terus bermain hingga usia 35 tahun,' cetusnya. [bolaindo]
Tuesday, August 25, 2009
Kurniawan Ingin Terus Bermain Hingga Usia 35
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment