(0) Persijap v Sriwijaya (2)
JEPARA - Trofi kampiun Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV 2008/09 sudah di depan mata Sriwijaya FC (SFC). Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito hampir “pasti” menggenggam tiket final yang berlangsung Minggu (28/6) di Gelora Sriwijaya Jakabaring.Itu setelah menekuk tuan rumah Persijap Jepara 2-0 (0-0) pada leg ke-1 semifinal CDSSI IV di Gelora Bumi Kartini (Jepara), kemarin (20/6). Dua gol masing-masing disumbangkan Ngon a Djam menit ke-57 dan Keith Kayamba Gumbs di injury time babak kedua (menit 90’+2’).Praktis, skuadra Rahmad Darmawan bisa tampil “santai” giliran menjamu Laskar Kalinyamat (julukan Persijap), pada leg ke-2 di Jakabaring, Rabu (24/6) mendatang.Asal tidak kalah dengan selisih tiga gol, Ambrizal dkk sudah melenggang mulus ke final. Persijap jelas sulit untuk mengejar defisit dua gol. Sebab, statistika tiga musim sebelumnya, tak pernah ada tim medioker seperti Persijap yang bisa menang dengan keunggulan dua gol atau lebih di Jakabaring.
Bahkan, musim 2008/2009 pun hanya satu tim raksasa saja yang bisa menang.
Yaitu Persija Jakarta menang 2-1 pada putaran I Djarum Indonesia Super League (DISL) I, 18 Juli 2008 lalu. Itu pun bisa dibalas Sriwijaya pada putaran II, Minggu (10/5) lalu. Saat itu, tim double winner (2007) menang 4-3.
“Dua gol tercipta berkat kerja sama yang indah. Tapi, kemenangan ini juga berkat kerja sama seluruh tim. Anak-anak ternyata bisa belajar dari pengalaman,” ungkap Coach Rahmad Darmawan.
Maklum, dua sua terakhir, Sriwijaya memang tidak bisa menang di Jepara. Pada 14 Maret 2006, hanya imbang tanpa gol. Sedangkan 5 Maret 2009, imbang 2-2. Namun, penasaran pelatih 42 tahun tuntas.
“Tak banyak tim yang bisa menang di Jepara. Musim ini hanya tiga tim yang bisa melakukannya. Yaitu Arema, Persipura, dan Persib. Kami termasuk beruntung bisa menang,” sambung pelatih asal Metro, Lampung.
Pada laga kemarin (20/6), Persijap tampil opensif. Tapi, hanya sebatas 20 menit pertama. Selebihnya, Sriwijaya yang mengendalikan permainan. Terbukti, menit ke-24, free kick Keith Kayamba Gumbs nyaris berbuah gol. Sayang, kiper Persijap, Danang Wihatmoko sukses menepisnya.
Selang tiga menit, crossing Zah Rahan mengarah deras ke gawang Danang. Tapi, lagi-lagi kiper kelahiran Jepara, 7 Mei 1982 melakukan penyelamatan gemilang. Babak pertama berkesudahan 0-0.
Serangan Sriwijaya tidak kendor di babak kedua. Kali ini dari Obiora Richard. Menit ke-58, Obiora melakukan tusukan ke pertahanan Persijap. Umpan silangnya dari sisi kanan, disambut Ngon a Djam dengan sontekan menyusur tanah. Skor 1-0 untuk Sriwijaya.
Persijap mulai bangkit. Pada 25 menit terakhir, skuadra Junaidi menciptakan peluang. Diantaranya free kick Amarildo Sauza menit ke-66, masih bisa ditangkap kiper Sriwijaya, Ferry Rotinsulu.
Tapi, semua usaha Persijap selalu kandas. Bahkan, mereka harus kebobolan lagi via gol Keith Kayamba Gumbs di injury time babak kedua. Skor 2-0 tidak beubah hingga peluit terakhir ditiup wasit Najamudin Aspiran (Balikpapan).
“Jujur, Persijap lebih banyak peluang. Bahkan, beberapa di antaranya sangat baik. Tapi, kami beruntung memiliki pertahanan dan kiper tangguh,” pungkas Rahmad.
Pujian dilontarkan Coach Junaidi. Menurut pelatih 44 tahun, Sriwijaya pantas menang. “Sriwijaya mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Itu sesuatu yang tidak bisa kami samai saat ini,” tukas Junaidi.
Final ideal CDSSI III musim 2007 lalu, diprediksi bakal terulang lagi pada CDSSI IV 2008/09. Persipura Jayapura, hampir “pasti” lolos final, pascamengalahkan Deltras Sidoarjo 3-1 di Mandala (Jayapura), Jumat (19/6) lalu.
Namun, keadaan bisa saja berbalik. Jika Deltras menang 2-0, itu artinya Deltras yang ke final. Sebab, agregat akhir menjadi 3-3. Tapi, Deltras lebih unggul karena mencetak satu gol di kandang Persipura.
“Semua bisa saja terjadi. Tapi, saya pikir final ideal musim ini tetap Sriwijaya versus Persipura. Kami begitu termotovasi untuk mempertahankan gelar (juara),” timpal manajer Sriwijaya, MC Baryadi. (mg2/mg43/nas/grs/jpnn)
Susunan pemain
Persijap : 0 (0)
82-Danang Wihatmoko (g), 4-Evaldo Silva (c), 22-Phaitoon Thiabma, 17-M. Irfan/55-Sofyan Morhan (70’), 26-Catur Rintang Setiawan/16 Junaidi (86’), 24-Anam Sahrul Fitrianto, 18-Nurul Huda, 27-Dony Siregar, 51-Amarildo de Souza, 11-Ilham Hasan/14-Khanif Muhajirin (52’), 12-Noorhadi.
Pelatih : Junaidi
Sriwijaya : 2(0)
12-Ferry Rotinsulu (g), 4-Charis Yulianto, 13-Tsimi Jacques, 19-Ambrizal, 24-Christian Worabay/16-Benben Barlian (82’), 7-M Nasuha, 29-Wijay, 17-Keith Kayamba Gumbs (c), 8-Claude Ngon a Djam/5-Budi Sudarsono (84’), 9-Anoure Richard Obiora/28-Alamsyah Nasution (81’), 10-Zah Rahan.
Pelatih : Rahmad Darmawan
[sumeks]
Monday, June 22, 2009
Sriwijaya Tatap Final
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
mantap
Post a Comment