Monday, September 15, 2008

Sriwijaya FC Butuh 11,5 M - Bupati/Wako Ikut Terlibat

Sriwijaya FC membutuhkan dana sekitar Rp 11,5 miliar lagi untuk mengarungi perhelatan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2008-2009. Namun dana ini baru kebutuhan sampai akhir Desember 2008.

Demikian dikatakan Ketua Harian Yayasan SFC, Budi Raharjo usai mengadakan rapat pleno pengurus Yayasan SFC bersama manajemen tim sekaligus buka bersama di RM Pagi Sore Palembang, Sabtu (13/9) sore. Rapat ini pun dihadiri Ketua Umum Yayasan SFC, Riduan Mukti.

“Tadi (kemarin) sudah dilakukan rapat terlengkap yang membahas tentang pendanaan SFC. Rapat ini kita bahas bagaimana menyelesaikan kemelut tentang keuangan dan mencari solusinya,” jelas Budi Raharjo.

Menurut Budi dari perhitungan merka sampai akhir tahun ini, Laskar Sriwijaya masih membutuhkan dana Rp 11,5 miliar untuk mengikuti kompetisi dan pendanaan operasional tim termasuk gaji pemain.
“Solusinya sudah kita bahas di rapat dan sudah kita cari. Pendanaan ini didapat dari beberapa sumber-sumber, sponsorship dan dari kabupaten/kota,” ungkap Asisten II Setda Prov Sumsel ini.

Sedangkan untuk kebutuhan pada putaran kedua mulai Januari mendatang sampai berakhir kompetisi termasuk kebutuhan mengikuti LCA (Liga Champions Asia) masih belum di bahas dalam rapat ini. Namun ia mengatakan yang paling mendesak kebutuhan sekitar Rp 600 juta untuk SFC menjalani laga tandang usai menjamu Persitara semalam.

“Yang mendesak kita butuh Rp 600 juta. Ini untuk bertanding pada lawatan ke Sidoarjo (Deltras pada 21 September) dan ke Makassar (menghadapi PSM pada 26 September). Juga ke Semarang (PSIS pada 6 Oktober) dan Bandung (Pelita pada 9 Oktober). Itu butuh dana sekitar Rp 600 jutaan,” ungkap Budi.

Untuk pendanaan ini, Budi mengatakan didapat dari sponsorship dan dari 9 kabupaten-kota. Hanya untuk kabupaten-kota ini, Budi tidak merincikannya. “Yang jelas mereka menyiapkan bantuannya dan menjadi salah satu sponsor. Masing-masing memberikan bantuan Rp 200 juta. Hanya 9 dari lima belas kabupaten-kota. Tidak usah kita sebutkan yang tidak membantu karena mereka ini punya klub divisi I dan divisi II,” ungkapnya.

Ditanyakan mengenai pencairan dana dari pemkab-pemkot ini, Budi mengatakan pihaknya sudah menghubungi pemkab-pemkot bersangkutan dan dalam kurun waktu seminggu ke depan akan segera cair.

“Jadi dalam satu minggu ini, untuk membayar gaji dan kewajiban-kewajiban, kita bisa terkumpul sekitar 4,5 miliar,” ungkapnya.

Selain itu Budi mengatakan pada rapat diminta kepada tim manajer SFC untuk meningkatkan lagi nilai layak jual SFC dengan dapat memenangkan berbagai pertandingan. Tujuannya agar para sponsor dapat lebih mudah didapat. “Kita juga mengharapkan pemain tetap semangat untuk memetik kemenangan,” tukas Budi.

Terkait dana Rp 2,5 miliar yang dicoret dari ABT, Budi menjelaskan sebenarnya dana untuk SFC tetap Rp 10 Miliar. Namun yang cair baru Rp 7,5 miliar lagi sehingga masih ada sisa di pos bantuan gubernur sebesar Rp 2,5 miliar lagi.

“Jadi kita mintakan uang SFC ini Rp 2,5 miliar dari yang belum dicairkan. Komponen di pos bantuan dulu ada kekeliruan karena untuk pelaksanaan KONI, dulu harusnya dianggarkan sendiri, tapi ternyata tidak. Jadi menggunakan pos bantuan untuk ikut PON dan terpakai dana dari SFC juga. Untuk itu kita minta lagi,” tukasnya.

Ketua Umum Yayasan SFC, Riduan Mukti yang dimintai konfirmasinya mengatakan saat ini pihaknya masih membahas untuk menyelesaikan masalah keuangan dulu. “Saat ini kita bahas bagaimana mencarikan penyelesaian untuk menutupi kekurangan dana ini. Besok-besok kita akan rapat lagi untuk membahas permasalahan yang ada,” ujar Bupati Musirawas ini singkat.

Wakil Manajer SFC, Bakti Setiawan yang dimintai pendapat soal rapat ini juga mengatakan untuk tahap pertama hanya sibahas bagaimana menyelesaikan permasalahan kebutuhan dana untuk menutupi kekurangan dana SFC. Setelah rapat ini rencananya akan ada rapat lanjutan untuk membahas secara keseluruhan. (sripo)

12 Bupati/Wako Jadi Chief de Mission SFC

Para punggawa SMisalnya, saat menghadapi Deltras di Gelora Deltas Sidoarjo, Minggu (21/9) nanti, tim double winners ini akan dipimpin Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti. Sedangkan meladeni jamuan PSM Makassar di Stadion Andi Matalata, Matoangin, Makasar. Jumat (26/9), giliran Bupati OKU Timur Herman Deru.riwijaya FC bertambah confidance melakoni setiap laga away. Sebab, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini akan dapat support langsung dari 12 bupati/wali kota se-Sumsel. Setiap kepala d aerah di Sumsel ini, secara bergiliran akan menjadi chief de mission, bagi skuadra Rahmad Darmawan.

“SFC itu milik Sumsel. Jadi, biarkan seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumsel ini, andil langsung memberi dukungan pada SFC,” tukas Dewan Pembina Yayasan SFC Sofyan Rebuin, kemarin (14/9).

Dari 15 kabupaten/kota di Sumsel, hanya 3 kabupaten yakni Palembang, Muba, dan Banyuasin yang tidak memberikan sumbangan. Itu karena ketiga daerah tersebut telah memiliki tim di Liga Indonesia. Palembang punya PS Palembang di Divis I, Muba memiliki Persimuba di Divisi II dan Banyuasin puya PS Banyuasin (divisi I, kemungkinan naik kasta ke divisi utama).

“Mereka harus membiayai tim sepakbola masing-masing. Kami juga maklum. Tapi, di luar 3 kabupaten/kota, semuanya akan dilibatkan dalam kepengurusan SFC,” sambung mantan Sekda Sumsel itu.

Tak sekadar andil, 12 kabupaten/kota ini juga akan menggelontorkan dananya untuk “menyambung napas” Laskar Wong Kito. Masing-masing sebesar Rp200 juta. Bahkan, ada kabupaten yang sudah mengucurkan dananya yaitu Musi Rawas. “OKU Timur juga sudah konfirmasi kepada yayasan, bahwa besok (hari ini, red), akan menyumbangkan dananya,” timpal Bendahara Umum Yayasan SFC Abdin Kenal. (sumeks)

SFC Bidik Perusahaan Besar

YAYASAN Sriwijaya FC bakal melakukan road show. Mereka akan mengimbau beberapa perusahaan besar untuk ikut andil menyuntik dana buat SFC. Maklum, kondisi finansial tim berjuluk Laskar Wong Kito ini belum menggembirakan.

“Mereka (perusahaan-perusahaan, red) itu, selalu ngomong di koran bahwa dapat keuntungan besar. Masa’ untuk bantu nyumbang dana buat SFC saja tidak mampu,”ungkap Syamuel Chotib, anggota Bidang Dana Yayasan SFC, kemarin (14/9).

Beberapa perusahaan besar pun dibidik. Di antaranya PT Pusri, PT Bukit Asam, PT Perkebunan Nusantara VII. Kemudian PT Conoco Philip, Medco, PT Sampurna Agro. Ada juga PT London Sumatera, PT Sinar Mas Grup, PT Mitra Ogan, PT Wilmar Grup. Selanjutnya PT SBA, PT Musi Hutan Persada, dan PT Tanjung Enim Lestari.

Pengusaha-pengusaha kaya pun juga dihimbau mengucurkan dana kepada SFC. Diantaranya Kms H Halim, Muda'i Madang (Quality Hotel Daira), Mulya Said (Tiga Berlian), dan Pontjo Soetowo (Hotel Sultan). “Setiap perusahaan punya dana comunnity social responsibility. Jadi, ada tanggung jawab sosial. Sriwijaya FC itu milik bersama,”sambungnya.

Selain beberapa perusahaan diatas, yayasan SFC juga membidik perusahaan lain. Termasuk diantaranya perusahaan otomotif. Namun, belum merinci lebih detiel apa saya nama perusahan tersebut. “Banyak perusahaan mengeruk hasil dari Sumsel. Jadi, sangat disayangkan kalau tidak ada keperdulian dari mereka,” timpal Dewan Pembina Yayasan SFC Sofyan Rebuin.

Seperti yang diberitakan Sumatera Ekspres sebelumnya, dana perjalanan SFC hingga Desember 2008 dibutuhkan Rp11,5 M. Bahkan, untuk melakoni dua laga away terdekat, setidaknya butuh Rp 600 juta. Dua laga away tersebut adalah lawan Deltras Sidorajo, Minggu, (21/9) dan PSM Makasar, Jumat (27/9).

“Nanti ada konpensasi dengan perusahaan tersebut. Di antaranya bisa memasang logo di baju SFC, atau papan nama di pinggir lapangan,” timpal Ketua Harian SFC Budi Raharjo. (sumeks)

No comments:

 

Home | Van Port All | Van Music

Season 2011/2012 © Template Design by Van RaYen