Tim Indonesia A tampil perkasa dengan mencukur Myanmar 4-0 dalam laga terakhir Grup B Turnamen Piala Kemerdekaan atau Pertamina Independence Cup 2008 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (25/8). Dengan demikian, skenario Indonesia A kontra Libya di babak final kian terbuka.
“Saya puas dengan permainan tim hari ini. Saya memang inginkan tim saya bermain ofensif sekaligus pressing ketat terhadap lawan. Bukan soal menang kalah,” ungkap Benny Dollo kepada wartawan dalam jumpa pers usai pertandingan.
Sejak kickoff, Indonesia memang langsung bermain menekan dan tidak membiarkan pemain-pemain Myanmar mengembangkan permainan. Permainan ofensif dan menekan itu membuat lini belakang Myanmar panik sehingga lahir sejumlah peluang. Salah satunya menghasilkan gol lewat Arif Suyono menit ke-5.
”Namun saya belum puas karena permainan seperti itu cepat hilang. Saya harus berteriak dulu baru para pemain kembali bermain seperti skema yang saya inginkan,” ungkap Benny.
Kubu Myanmar mengakui kehebatan Tim Merah Putih dalam laga cepat dan keras itu. ”Indonesia bermain sangat baik. Saya memang sudah tahu sejak awal bahwa pemain-pemain Indonesia sangat berpengalaman. Mereka juga unggul dalam kecepatan dan kekuatan fisik,” ujar Pelatih Myanmar Marcos Antonio Falopa.
‘Perang Saudara’
Kemenangan telak tersebut sekaligus memastikan tim asuhan Benny Dollo itu memuncaki klasemen Grup B dan akan menghadapi Tim Indonesia B di babak semifinal. Myanmar sebagai runner akan menantang tim kuat Libya.
Menghadap ‘perang saudara’ Indonesia A versus Indonesia B, Benny Dollo menyatakan bahwa timnya akan bermain normal seperti skema yang diinginkannya. “Kami akan tetap bermain normal. Prinsipnya, setiap pertandingan harus dimenangkan. Jadi, melawan Tim Indonesia B pun harus fight. Bukan soal menang atau kalah, tapi cara bermain yang diutamakan,” Benny berkilah.
Soal kemungkinan motivasi Tim Indonesia B yang berusia di bawah 21 tahun, Benny mengatakan pihaknya sama sekali tidak merisaukan hal itu.
“Bisa jadi motivasi tim Indonesia B yang berisi pemain-pemain muda berlipat ketika menghadapi senior mereka. Itu tidak masalah. Kami harus mengantisipasi hal itu,” tandas Benny.
Pernyataan senada dilontarkan Pelatih Tim Indonesia B Bambang Nurdiansyah. Menurut Bambang, seorang pelatih tidak boleh memilah-milah pertandingan karena hal itu tidak baik bagi perkembangan mental pemain. Melawan Indonesia A, kata Bambang, para pemain harus tetap fight.
“Itu justru kesempatan bagus Tim Indonesia U-21 untuk belajar dari senior mereka. Kalau memang harus menang, menanglah. Kalau memang kalah pengalaman, tentu saja kalah,” ujar Bambang. (yosef)
Indonesia vs Myanmar (4-0)
Gol : Arif Suyono 6’ 19’, Budi Sudarsono 48’, Bambang Pamungkas 77’
Skuad Indonesia :
Kiper : Fery Rotinsulu (Markus Harison)
Belakang : Ismed Sofyan, Charis Yulianto, M Robby, Isnan Ali
Tengah : Firman Utina, Ponaryo Astaman, M Ilham ( Erol), Arif Suyono (Ellie Aiboy)
Depan : Budi Sudarsono, Bambang Pamungkas
Tuesday, August 26, 2008
Timnas Senior Cukur Myanmar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment