Setelah 32 tahun, Belanda akhirnya bisa kembali tampil di partai final Piala Dunia. Keberhasilan De Oranje memesan tiket pertama partai puncak Piala Dunia 2010 tak lepas berkat kemenangan 3-1 atas Uruguay di Stadion Green Point, di Kota Cape Town, (6/7).
Baik Uruguay maupun Belanda sebenarnya tampil dengan kondisi timpang di laga ini. Celeste tak bisa diperkuat kapten tim, Diego Lugano yang mengalami cedera, serta striker Luis Suarez yang harus menjalani skorsing. Sementara di kubu De Oranje, Bert van Marwijk, tak bisa memainkan bek kanan Gregory van der Wiel, dan Nigel De Jong.
Tidak bisa bermainnya Suarez membuat Pelatih uruguay, Oscar Tabarez, terpaksa hanya mengandalkan duet Diego Forlan dengan Edinson Cavani di lini tengah. Praktis, di awal-awal babak pertama Uruguay gagal tampil impresif dan terkesan membiarkan Belanda mengambil alih kendali permainan.
Langsung menekan sejak peluit dibunyikan, De Oranje menciptakan peluang pertama melalui Dirk Kuyt pada menit ke-4 yang masih melambung di atas mistar gawang Fernando Muslera.
Serangan gencar Belanda akhirnya membuahkan hasil saat laga memasuki menit ke-18. Secara mengejutkan Giovanni van Bronchorst melepas tendangan spekulasi kaki kiri dari jarak sekitar 35 meter yang melaju deras ke pojok atas gawang Uruguay tanpa mampu dijangkau Muslera.
Gol itu membuat kubu Uruguay tersentak, dan mulai meningkatkan intensitas serangan. Gebrakkan awal Uruguay tercipta pada menit ke-27 yang diawali oleh tendangan sudut Forlan. Berupaya melakukan tendangan salto, kaki Martin Caceres justru menghantam salah satu pemain Belanda.
Kontan insiden tersebut sempat memicu ketegangan karena para pemain De Oranje berharap wasit mengganjar Caceres dengan kartu kuning.
Wasit Ravshan Irmatov asal Uzbekistan pun tak segan memberi peringatan keras kepada Caceres atas aksi berbahayanya itu. Dari kubu Belanda, Sneijder pun ikut menerima kartu kuning akibat protes yang terlalu berlebihan.
Pada menit ke-36, Uruguay berhasil melepas tendangan tepat sasaran pertama mellaui Alvaro Pereira. Sayang bola masih terlalu lemah dan jatuh tepat dipelukkan kiper Marteen Stekelenburg.
Upaya Uruguay untuk mengejar ketinggalan akhirnya berbuah hasil empat menit sebelum jeda. Forlan kembali memamerkan keahliannya melepas tendangan jarak jauh sekaligus membalas aksi Van Bronchorst di awal babak pertama.
Bola Forlan melaju deras tanpa mampu dijangkau Stekelenburg dengan sempurna. Gol itu sekaligus menutup paruh pertama dengan skor imbang 1-1 lewat aksi duo kapten dari kedua kubu.
Sneijder dan Robben Akhiri Perlawanan Uruguay
Memasuki babak kedua, Van Marwijk mencoba kembali mengolah strategi dengan memasukkan Rafael van der Vaart menggantikan Demy De Zeeuw, Indikasi kalau De Oranje bertekad tampil lebih agresif menyerang di babak kedua.
Dari segi penguasaan bola, Belanda memang semakin mendominasi. Namun tekanan mereka kerap kandas setiap memasuki daerah pertahanan Uruguay.
Justru Celeste yang sempat memberi ancaman pada menit ke-67 melalui tendangan bebas Forlan yang dengan susah payah masih bisa ditepis keluar lapangan oleh Stekelenburg.
Terkejut dengan ancaman tersebut, Belandang langsung bereaksi cepat melalui peluang emas Van Der Vaart semenit berselang. Sayang sepakkan kaki kiri gelandang serang asal Real Madrid itu masih bisa ditepis Muslera. Sementara bola muntah pun gagal dimaksimalkan Robben karena sontekkannya masih melambung.
Upaya Belanda baru berhasil saat laga memasuki menit ke-70. Menguasai bola tepat di garis kotak penalti, Sneijder melepas tendangan kaki kanan yang sempat membentur kaki salah seorang bek Uruguay sebelum melaju ke dalam gawang tanpa bisa dijangkau Muslera.
Gol itu membawa angin segar bagi De Oranje. Mental mereka pun semakin meninggi guna mengincar gol ketiga sekaligus mengamankan kemenangan demi tiket final.
Alhasil Robben pun mampu menambah pundi-pundi gol De Oranje tiga menit berselang setelah sukses menanduk umpan silang Kuyt ke pojok bawah gawang Uruguay. Muslera sendiri hanya terpaku melihat bola kembali bersarang ke dalam gawangnya.
Ketinggalan 1-3 membuat Tabarez mulai berpikir keras. Upaya pergantian pemain pun dilakukan dengan memasukkan Sebastian Abreu dan Sebastian Fernandez, guna menggeser posisi Alvaro Pereira dan Forlan.
Upaya Tabarez sempat berbuah hasil saat Maximiliano Pereira mampu memperkecil kedudukan melalui golnya di masa injury time. Sayang mereka hanya sangggup menambah satu gol saja hingga wasit meniupkan peluit akhir pertandingan.
Berkat kemenngan ini, De Oranje akhirnya bsia kembali ke final setelah menanti selama 32 tahun. Terakhir kali mereka bermain di partai puncak saat kalah dari Argentina pada 1978 silam. Di partai puncak (11/7) nanti, De Oranje tinggal menunggu pemenang antara Jerman versus Spanyol, Rabu (7/7).
Susunan Pemain:
Uruguay: Muslera; M. Pereira, Godin, Perez, Caceres; Victorino, Gargano, Arevalo, A. Pereira (Abreu 78); Cavani, Forlan (Fernandez 84).
Belanda: Stekelenburg; Boulahrouz, Heitinga, Mathijsen, van Bronckhorst; Kuyt,van Bommel, Sneijder, de Zeeuw (van der Vaart 46), Robben (Elia 89); van Persie.
Statistik:
Total tembakan ke gawang: 12-11
Tembakan tepat ke gawang: 6-7
Tembakan melenceng: 6-4
Pelanggaran: 15-16
Penguasaan bola: 47-53
Offside: 4-5
Tendangan penjuru: 4-5
Kartu kuning: M. Pereira 21, Caceres 29 - Sneijder 29, Boulahrouz 78, Van Bommel 90+5
Pemain terbaik: Wesley Sneijder (Belanda)
source
Wednesday, July 07, 2010
Belanda Pesan Tiket Pertama ke Final
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment