Badan Tim Nasional (BTN) PSSI tetap akan memberlakukan pelatnas jangka panjang untuk menghadapi Kejuaaran AFF Championship yang babak penyisihannya digelar pertengahan Desember 2010 di Jakarta, Indonesia dan Hanoi, Vietnam. Kendati demikian, penerapan pelatnas jangka panjang kemungkinan besar masih bisa bersifat luwes, dalam pengertian masih akan disesuaikan dengan kompetensi kompetisi dan kepentingan klub-klub. Ketua BTN PSSI Iman Arif mengemukakan hal itu, Selasa (25/5), menjawab pertanyaan seputar kepastian diterapkannya pelatnas jangka panjang untuk menghadapi dua event besar yang dihadapi timnas tahun 2010 dan 2011, yakni AFF Championship dan SEA Games.
Iman Arif menjelaskan, BTN memahami perbedaan pendapat yang terjadi di sekitar penerapan pelatnas jangka panjang yang sementara menjadi pilihan PSSI, dan oleh karena itu BTN masih tetap mencari formulasi terbaik untuk memperoleh solusi yang sama-sama menguntungkan. "Pada prinsipnya kepentingan timnas memang harus diutamakan, semua yang BTN lakukan mengacu pada pembinaan timnas. Tetapi, BTN juga tidak akan bersikap kaku. Saya kira kita akan tetap bersikap fleksibel. Saya tetap memikirkan dampak pelatnas jangka panjang terhadap gelaran kompetisi, kepentingan klub-klub dan tentunya juga akuntabilitas sponsor. Wajar kalau sponsor juga menginginkan agar seluruh pemain nominasi timnas tetap berlaga di kompetisi,"jelas Iman Arif, pria berusia 42 yang sebelumnya dikenal sebagai "pemilik" SSB Arsenal dan CEO Indonesia Football Academy (IFA).
PEMAIN KETURUNAN
Dalam rangka mencari formulasi yang cocok untuk pelatnas jangka panjang timnas AFF Championship ini, Iman Arif intensif melakukan diskusi-diskusi dengan berbagai pihak terkait. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, Wakil Ketua Umum Nirwan Bakrie, Sekjen PSSI Nugraha Besoes, termasuk yang diseriusinya dalam diskusi tentang pelatnas ini.
Iman Arif juga berdiskusi serius dengan manajer timnas senior Andi Darussalam Tabusalla dan CEO Badan Liga Indonesia, Djoko Driyono.
"Senin malam lalu saya dipanggil pak Nurdin Halid dan sekjen di PSSI, kami membicarakan masalah pelatnas dan timnas ini cukup intensif," jelas salah satu direktur di PT Bumi Resources tbk ini.
Diskusi dengan Wakil Ketua Umum Nirwan Bakrie bahkan lebih sering lagi dilakukan, karena sehari-harinya memang berada dalam satu kantor.
Diskusi dengan pucuk pimpinan Grup Bakrie itu bisa dilakukan berjam-jam, karena Nirwan sejak dulu memang dikenal "gila" bola. "Kegilaan" Nirwan Bakrie pada sepakbola serupa dengan sahabatnya di PSSI, Nurdin Halid.
"Pak Nurdin bahkan punya usulan lebih gila lagi, yakni bisa gak kita memainkan lima sampai enam pemain berdarah Indonesia yang sekarang tampil di berbagai klub di Eropa? Wah, saya pikir, kalau dituruti bisa separuh isi timnas nantinya pemain keturunan," jelas Iman Arif. Kemungkinan besar, imbuh Iman, hanya sekitar dua sampai tiga pemain "berdarah'" yang kini bermukim di mancanegara yang diperjuangkan direkrut untuk timnas, baik senior atau pun timnas SEA Games.
GENERASI BAMBANG PAMUNGKAS
Disinggung tentang nominasi pemain pelatnas, Iman Arif Nasution mengakui bahwa sejauh ini BTN sudah mengantongi sekitar 48 pemain baik dari kategori senior mau pun timnas untuk SEA Games yang sebagian besar bermaterikan pemain dibawah usia 23 tahun. Untuk timnas senior, pemain generasi Bambang Pamungkas tampaknya masih akan mendominasi.
Dari 40-an pemain yang dinominasi untuk timnas ini, sebagian besar diantaranya akan ditampilkan dalam pertandingan "perkenalan" yang akan dilakukan di Makassar antara 2-3 Juni, serta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, antara 7-8 Juni.
Pertandingan perkenanan di Stadion Mattoanging, Makassar, melibatkan nominasi pemain timnas dar wilayah Indonesia timur. Sedangkan pertandingan perkenalan di Jakarta diikuti pemain-pemain dari wilayah barat. Pertandingan-pertandingan ini tidak menganggu jadwal Perang Bintang BLI, yang sudah dipastikan digelar 6 Juni di SUGBK, Senayan.
Iman Arif mengakui bahwa ide mempertemukan para pemain nominasi timnas dari dua wilayah itu berasal dari pelatih kepala Alfred Riedl. Namun, Alfred Riedl hanya menyebutkan pertandingan-pertandingan itu untuk "to say hello" saja dengan para pemain, bukan sebagai arena praseleksi untuk timnas.
Menurut rencana, Alfred Riedl sendiri kemungkinan besar baru akan memulai pelatnas pada akhir Juli atau awal Agustus. "Riedl akan pulang dulu ke negerinya menjelang minggu kedua Juni, untuk operasi lututnya yang cedera. Dia baru kembali ke Jakarta akhir Juli," jelas Iman Arif.(adi)
[pssi-football]
Wednesday, May 26, 2010
BTN Masih Cari Formulasi Pelatnas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment